Cuss deh langsung aja. Mungkin kalian mo berkomentar juga tentang cerita yang sesungguhya masih sangat teramat abal ini ._.
********
Beater – Leandre.
Quidditch lagi dan lawannya kali ini adalah Sournois. Uh—oh. Rasa sakitnya akibat terkena hantaman bludger dari tante-tante asrama sebelah yang sesuatu itu sudah tidak terasa lagi sekarang. Lega rasanya, mengingat para tante itu senang sekali melayangkan bludger unyu itu ke arah Petra, yang membuat Petra kesakitan dan tubuhnya terasa pegal linu kesemutan tak karuan setelah pertandingan berakhir. Belum lagi dengan hasil yang tidak memuaskan, bola kecil yang bernama snitch itu lebih dulu ditemukan oleh tante sebelah, —yang berarti asrama tercintanya, Leandre harus menyerah dalam pertandingan kemarin.
—dan Petra merasa gagal sebagai beater dalam debut pertamanya dalam dunia perquidditchan.
Kasihan ya—
Lupakan saja yang lalu, pikirkanlah apa yang ada di depan mata. Seperti sekarang yang akan dihadapi Petra. Uh –oh, Sournois, asrama yang berlambang merah itu tidak akan menyerahkan kemenangan begitu saja kepada Leandre. Dan pertandingan ini juga merupakan ajang unjuk bakat (?) Petra dalam mengolah bola jahat bernama bludger itu, agar tidak mengenai dirinya, dan kakak-kakak senior dalam tim. Rasanya sakit tahu, terkenal bludger itu. Cenat-cenut tak karuan yang membuat tidur bocah ini tak bisa nyenyak.
Rambut panjang berkilaunya telah diikat kuda. Dari atas sapu, Petra mulai memperhatikan lawannya, si Sor itu. Muehehe, seeker musuh yang kurang beruntung itu. Tersenyum simpul, dan Petra mulai menggerakkan batnya dengan sekuat tenaga. C’mon, kali ini ia harus bisa, kalau tidak ingin menanggung malu jika kalah. Biar adil gitu –semuanya pernah menang dan pernah kalah juga.
Viel erfolg!
[hr]seeker sour dongs [roll]1d30[/roll]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar